Iqwan Syarif, S.Kep, Ns.
Terapi
Aktivitas Bermain (TAB)
SATUAN PEMBELAJARAN
Mata Ajar :
Keperawatan Anak
Sub.Topik : Terapi Bermain Pada Anak Sakit
Sasaran :
Anak Toddler
Hari/Tanggal :
Sabtu, 23 November 2013
Waktu :
Pukul 10:00-10:45 WIB
Permainan :
Mewarnai Gambar
1.
Latar belakang
Masuk rumah sakit merupakan
peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien
anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua,
kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan,
menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolaktindakan
keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan
melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas
yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan
cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karene dengan bermain anak-anak akan
belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan
apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Bermain merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan
hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak
bermaian akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang
bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat
besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak
selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu
permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan, jika orang tua tidak
selektif dan kurang memahami fungsinya maka alat permainan yang dibelinya tidak
akan berfungsi efektif. Alat permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis
kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak dengan optimal.
Dalam kondisi sakitpun aktivitas bermaian tetap perlu dilaksanakan namun harus
disesuaikan dengan kondisi anak.Ruangan yang digunakan adalah di ruangan terapi
bermaian Rumah Sakit Blambangan Banyuwangi. Dimana di ruang tersebut terdapat
alat-alat bermain yang disesuaikan dengan usia anak. Terapi bermaian ini
bertujun untuk mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap
pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan
stimulasi dalam kemampuan keterampilan kognitif dan afektif.
2.
Tujuan umum
Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak
dapat bersosialisasi dan dapat mengekspresikan perasaannya selama di rawat di
rumah sakit,Untuk melanjutkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan
hospitalisasi pada anak.
3.
Tujuan khusus
Setelah dilakukan program bermain selama 45
menit,diharapkan:
a. Segi kognitif Anak mampu
mengikuti instruksi yang diberikan
b. Segi motorikAnak mampu membedakan
warna gambar sesuai dengan bena
c. Anak mampu melempar bola dengan
benar
d. Segi sensorik Anak dapat mewarnai gambar dengan
benar
4.
Kriteria hasil
Secara verbal anak mengatakan senag dapat mengikuti
aktivitas bermain bersama yang telah dilaksanakan, anak keluar dari ruangan
bermain dengan wajah ceria dan menceritakan pengalamannya pada orang tua, anak termotivasi
untuk bermain lagi,Anak tidak merasa cemas selama dirawat di Rumah Sakit.
5.
Pengorganisasian
Leader
:
Co.leader
:
Fasilitator
:
Observer
:
6.
Kriteria peserta
1. Peserta adalah anak toddler usia
1-3 tahun yang dirawat di Rumah Sakit
2. Anak yang kooperatif
7. Kegiatan
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN BERMAIN
|
KEGIATAN ANAK
|
1
|
Pukul 10:00-10:05
Fase orientasi
|
· Ucapkan salam teraupetik
· Perkenalan anggota kelompok
· Menjelaskan tema bermain dan tujuan bermain
|
Menjawab salam
· Mendengar dengan antusias
Memperkenalkan diri dengan antusias
Anak memahami tujuan bermain
|
2
|
Pukul 10:05-10:35
Fase kerja
|
Membimbing anak
memulai pemainan mewarnai gambar
|
Anak tertarik dengan permainan
Anak dapat mengikuti permainan dengan antusias
·
|
3
|
Pukul 10:35-10:45
Fase terminasi
|
Membahas manfaat dan kesimpulan permainan
Salam penutup
|
Anak mendengarkan
Anak terlihat antusias dan gembira Anak menjawab
salam
|
7.
Evaluasi
a.
Evaluasi struktur
b.
Evaluasi proses
c.
Evaluasi hasil
MATERI TERAPI BERMAIN
1.
Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan
aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga
bermain merupakan media yang baik untuk belajar karene dengan bermain anak-anak
akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta
suara.
2.
Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain,
antara lain:
1)
Membuang ekstra energi.
2)
Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh,
seperti tulang, otot dan organ-organ.
3)
Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu
makan anak.
4)
Anak belajar mengontrol diri.
5)
Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan
berguna sepanjang hidupnya.
6)
Meningkatnya daya kreativitas.
7)
Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda
yang ada disekitar anak.
8)
Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan,
kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9)
Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10)
Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11)
Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3.
Macam Bermain
1) Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif,
kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki
(Exploratory Play)
Perhatian
pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan
kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction
Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2) Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain
dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah
lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan
keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di
buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang
tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal
seperti dibawah ini :
a) Kesehatan anak menurun. Anak yang
sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
b) Tidak ada variasi dari alat
permainan.
c) Tidak ada kesempatan belajar dari
alat permainannya.
d) Tidak mempunyai teman bermain.
4.
Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE)
adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan
dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1) Pengembangan
aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
2) Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan
didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok,
lilin, dll.
3) Pengembangan
bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.Contoh alat
permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
4) Pengembangan
aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll.
Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil
warna, radio, dll.
5) Pengembangan
aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak, keluarga
dan masyarakat
6) Contoh alat
permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola,
tali, dll.
5.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermain
1) Bermain/alat
bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2) Permainan
disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3) Ulangi suatu
cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang
lebih majemuk.
4) Jangan memaksa
anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5) Jangan
memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
6.
Bentuk-bentuk Permainan
a. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
1. Melatih
reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
2. Melatih
kerjasama mata dan tangan.
3. Melatih
kerjasama mata dan telinga.
4. Melatih mencari
obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5. Melatih mengenal sumber asal
suara.
6. Melatih kepekaan perabaan.
7. Melatih
keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda
yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan
yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan
lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan
yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan
berupa selimut dan boneka.
b. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti
sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak
melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak
melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola
dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan
yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan
yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah,
sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
c. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan
emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan
berbahasa.
c. Melatih motorik
halus dan kasar.
d. Mengembangkan
kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna).
e. Melatih
kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan
membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda
yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
d. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan
kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan
berbahasa.
c. Mengembangkan
pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya
imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan
permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan
koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan
kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan
sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan
pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung
dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi
dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda
dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar & tulis,
kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak
sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
1xbet korean bets on 1xbet korean (2021)
BalasHapusThe first thing I wanted to do was to bet on 1xbet korean, this is febcasino my best sports bet in the world. I 1xbet started placing my 1xbet korean bets at a septcasino bookie that has